Air Malam
Malam kerinduanku terus menerus datang
Terpaku dalam satu sudut ayng takkan ku lupakan selama hidupku ini
Hening menyusupku diam-diam
Hanya satu pandangan yang tertuju
Untukmu dan hanya untukmu
Desak nafasku terbayang jantung berdenyut
Dslsm hentakkan itu aku tenggelam
Menelusuri kerinduan selama seribu abad
Terbangun lelehan air mata disisi kalbu dalam
Melayang dalm ribuan kata kecil tak terungkap makana kedua
Oooo…… menangis aku dalam teriakan marah…. Sebal….. muak…. Entah apalagi
Untukmu aku rindu
Untukmu aku bergetar
Untukmu aku sunyi……
Aku sudak tegak terbit dalm ombak
Aku sudah tegar dalam rajutan halilintar
Aku sudah tertunduk dalam hati ini
Untukmu satu kerinduan
Air malam menghujam
2010
Kesunyian
Sunyimu menghalau nafasku
Terasa henyap dada ini
Rindang mata ini melihatmu
Aku terseret mata angin
Cintaku berbelok kekanan dan kekiri
Saat memandangmu yang ragu
Diriku hampa dengan rindu
Tuhan...isilah diri ini saat hampa
Sedang menghampiri tubuh kumal ini
2009
Suara Kecil
Gelapnya malam menghanyutkan jiwa
Terdengar sayup-sayup suara tangis
Pancaran cahaya mendekatiku
Penasaranku melangit
Dengan gelap aku meraba
Dengan sedikit cahaya aku berusaha
Ku pegang suara kecil meleking
Mengharap diamnya suara kecil
Tapi tak tau aku
Anak ayam tak kebagian durian
Maafkan juragan durian
Pulanglah dengan kerelaan
Semoga engkau mendapatkan intan
Benih cinta
Kilatan cahaya dari dua bola mata
Terpecahkan ombak di ujung malam
Pagi sejuk mengawali cinta mereka
Yang amat mendalam di sukma
Rasa penasaran terunjuk pada cinta
Lautan cinta memadati dunia ini
Banyak penyebar cinta dengan duka
Pembajak cinta dengan kapal dusta
Bertarung saudaraku
Terlah menepi dunia ini
Diladang gembur terjal
Suara gemuruh angin mengancam
Bertarung saudara sekamar
Ayunan pedang dimana-mana
Telah biasa darah mengalir
Membiarkan perubahan tajam
Bulatan api menyebar
Tak ada air bisa menghalang
Malangnya orang besok
Tak tahu arti damai hati
Cepatlah selesai duka ini
Dengan senyum lebar
Di dalam batu suci
Deretan batu putih berjajar
Taburan bunga terus terjatuh
Mata air keluar mengalir
Terpegang erat hati duka
Terkirim ribuan cahaya putih
Ke dalam batu putih itu
Memancar cahaya didalam
Sangat teguh paksaan
Tuhan…
Terimalah dia dipangkuanMu…
Diujung kehidupan
Desiran pasir dipantai biru
Ujung tanduk menggigil ketakutan
Raja alam tersenyum melihat dia
Mengamati burung gagak bersanding
Kain putih terhampar melekat pada bangkai
Lautan air mata menenggelamkan semuanya
Perasaan tabah, sabar tertanam
Kau ku ikhlaskan dalam perjalan
Duka Cinta
Dalam benakku mengatakan cinta
Tetapi mulutku mengatakan benci
Setelahku amati memang cinta
Akankah kulakukan sandiwara cinta
Terpukul diriku mendengar kata cinta
Selain kata cinta mungkin itu adalah kata benci
Kasih maafkan cintaku yang begitu duka untukmu
Dan semua ini adalah keangkuhan cinta
Serta inilah kemurkaan benci
KECEWA
tetesan air mataku mengalir
detak jantungku berdebar
denyut nadiku hampir berhenti
sepasang mata ini gelap
saat aku bersua denganmu
saat aku berhadapan denganmu
sungguh berat hatiku
untuk terus didunia ini
setelah engkau tusukkan kata-katamu
terasa runtuh jiwa ini
terasa meledak dadaku
dan melihat ragaku hancur
aku kecewa denganmu
Rintihan Malam
Hening didalam hati ini
Sunyi menyerap kalbu yang suci
Tetesan air hujan menyayat luka hati terdalam
Terdiam oleh waktu mengikis ribuan paku dalam raga
Yang tak pernah hilang pergi dari tubuh ini
Hanya perasaan yang terus menangis
Merintih dalam luka-luka hidup ini
Hanya malam yang melihat
Mengadu dalam kegunjingan hati
Dengan semua benturan-benturan batu
Untuk melihat rintihan malam
Burung Malam
Saat aku termenung
Melihat engkau menepi
Memakai jubah itu
Terenyuh hatiku
Langit pun cerah menerangimu
Cahaya malam memancar padamu
Engkau bagaikan bidadari malam
Menemaniku di setiap kegelisahan
Malam kerinduanku terus menerus datang
Terpaku dalam satu sudut ayng takkan ku lupakan selama hidupku ini
Hening menyusupku diam-diam
Hanya satu pandangan yang tertuju
Untukmu dan hanya untukmu
Desak nafasku terbayang jantung berdenyut
Dslsm hentakkan itu aku tenggelam
Menelusuri kerinduan selama seribu abad
Terbangun lelehan air mata disisi kalbu dalam
Melayang dalm ribuan kata kecil tak terungkap makana kedua
Oooo…… menangis aku dalam teriakan marah…. Sebal….. muak…. Entah apalagi
Untukmu aku rindu
Untukmu aku bergetar
Untukmu aku sunyi……
Aku sudak tegak terbit dalm ombak
Aku sudah tegar dalam rajutan halilintar
Aku sudah tertunduk dalam hati ini
Untukmu satu kerinduan
Air malam menghujam
2010
Kesunyian
Sunyimu menghalau nafasku
Terasa henyap dada ini
Rindang mata ini melihatmu
Aku terseret mata angin
Cintaku berbelok kekanan dan kekiri
Saat memandangmu yang ragu
Diriku hampa dengan rindu
Tuhan...isilah diri ini saat hampa
Sedang menghampiri tubuh kumal ini
2009
Suara Kecil
Gelapnya malam menghanyutkan jiwa
Terdengar sayup-sayup suara tangis
Pancaran cahaya mendekatiku
Penasaranku melangit
Dengan gelap aku meraba
Dengan sedikit cahaya aku berusaha
Ku pegang suara kecil meleking
Mengharap diamnya suara kecil
Tapi tak tau aku
Anak ayam tak kebagian durian
Maafkan juragan durian
Pulanglah dengan kerelaan
Semoga engkau mendapatkan intan
Benih cinta
Kilatan cahaya dari dua bola mata
Terpecahkan ombak di ujung malam
Pagi sejuk mengawali cinta mereka
Yang amat mendalam di sukma
Rasa penasaran terunjuk pada cinta
Lautan cinta memadati dunia ini
Banyak penyebar cinta dengan duka
Pembajak cinta dengan kapal dusta
Bertarung saudaraku
Terlah menepi dunia ini
Diladang gembur terjal
Suara gemuruh angin mengancam
Bertarung saudara sekamar
Ayunan pedang dimana-mana
Telah biasa darah mengalir
Membiarkan perubahan tajam
Bulatan api menyebar
Tak ada air bisa menghalang
Malangnya orang besok
Tak tahu arti damai hati
Cepatlah selesai duka ini
Dengan senyum lebar
Di dalam batu suci
Deretan batu putih berjajar
Taburan bunga terus terjatuh
Mata air keluar mengalir
Terpegang erat hati duka
Terkirim ribuan cahaya putih
Ke dalam batu putih itu
Memancar cahaya didalam
Sangat teguh paksaan
Tuhan…
Terimalah dia dipangkuanMu…
Diujung kehidupan
Desiran pasir dipantai biru
Ujung tanduk menggigil ketakutan
Raja alam tersenyum melihat dia
Mengamati burung gagak bersanding
Kain putih terhampar melekat pada bangkai
Lautan air mata menenggelamkan semuanya
Perasaan tabah, sabar tertanam
Kau ku ikhlaskan dalam perjalan
Duka Cinta
Dalam benakku mengatakan cinta
Tetapi mulutku mengatakan benci
Setelahku amati memang cinta
Akankah kulakukan sandiwara cinta
Terpukul diriku mendengar kata cinta
Selain kata cinta mungkin itu adalah kata benci
Kasih maafkan cintaku yang begitu duka untukmu
Dan semua ini adalah keangkuhan cinta
Serta inilah kemurkaan benci
KECEWA
tetesan air mataku mengalir
detak jantungku berdebar
denyut nadiku hampir berhenti
sepasang mata ini gelap
saat aku bersua denganmu
saat aku berhadapan denganmu
sungguh berat hatiku
untuk terus didunia ini
setelah engkau tusukkan kata-katamu
terasa runtuh jiwa ini
terasa meledak dadaku
dan melihat ragaku hancur
aku kecewa denganmu
Rintihan Malam
Hening didalam hati ini
Sunyi menyerap kalbu yang suci
Tetesan air hujan menyayat luka hati terdalam
Terdiam oleh waktu mengikis ribuan paku dalam raga
Yang tak pernah hilang pergi dari tubuh ini
Hanya perasaan yang terus menangis
Merintih dalam luka-luka hidup ini
Hanya malam yang melihat
Mengadu dalam kegunjingan hati
Dengan semua benturan-benturan batu
Untuk melihat rintihan malam
Burung Malam
Saat aku termenung
Melihat engkau menepi
Memakai jubah itu
Terenyuh hatiku
Langit pun cerah menerangimu
Cahaya malam memancar padamu
Engkau bagaikan bidadari malam
Menemaniku di setiap kegelisahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar