Selamat Datang di Blog teriakan angin karena tidak ada teriakan yang paling kencang kecuali teriakan angin dan selamat menikmati hidangan-hidangan yang telah disajikan.

Jumat, 23 April 2010

Oase

Air Malam


Malam kerinduanku terus menerus datang

Terpaku dalam satu sudut ayng takkan ku lupakan selama hidupku ini

Hening menyusupku diam-diam

Hanya satu pandangan yang tertuju

Untukmu dan hanya untukmu



Desak nafasku terbayang jantung berdenyut

Dslsm hentakkan itu aku tenggelam

Menelusuri kerinduan selama seribu abad

Terbangun lelehan air mata disisi kalbu dalam



Melayang dalm ribuan kata kecil tak terungkap makana kedua

Oooo…… menangis aku dalam teriakan marah…. Sebal….. muak…. Entah apalagi



Untukmu aku rindu

Untukmu aku bergetar

Untukmu aku sunyi……



Aku sudak tegak terbit dalm ombak

Aku sudah tegar dalam rajutan halilintar

Aku sudah tertunduk dalam hati ini



Untukmu satu kerinduan

Air malam menghujam


2010


Kesunyian



Sunyimu menghalau nafasku

Terasa henyap dada ini

Rindang mata ini melihatmu

Aku terseret mata angin



Cintaku berbelok kekanan dan kekiri

Saat memandangmu yang ragu

Diriku hampa dengan rindu

Tuhan...isilah diri ini saat hampa

Sedang menghampiri tubuh kumal ini


2009




Suara Kecil



Gelapnya malam menghanyutkan jiwa

Terdengar sayup-sayup suara tangis

Pancaran cahaya mendekatiku

Penasaranku melangit

Dengan gelap aku meraba

Dengan sedikit cahaya aku berusaha

Ku pegang suara kecil meleking

Mengharap diamnya suara kecil



Tapi tak tau aku

Anak ayam tak kebagian durian

Maafkan juragan durian

Pulanglah dengan kerelaan

Semoga engkau mendapatkan intan


Benih cinta



Kilatan cahaya dari dua bola mata

Terpecahkan ombak di ujung malam

Pagi sejuk mengawali cinta mereka

Yang amat mendalam di sukma



Rasa penasaran terunjuk pada cinta

Lautan cinta memadati dunia ini

Banyak penyebar cinta dengan duka

Pembajak cinta dengan kapal dusta



Bertarung saudaraku



Terlah menepi dunia ini

Diladang gembur terjal

Suara gemuruh angin mengancam

Bertarung saudara sekamar



Ayunan pedang dimana-mana

Telah biasa darah mengalir

Membiarkan perubahan tajam

Bulatan api menyebar

Tak ada air bisa menghalang



Malangnya orang besok

Tak tahu arti damai hati

Cepatlah selesai duka ini

Dengan senyum lebar



Di dalam batu suci



Deretan batu putih berjajar

Taburan bunga terus terjatuh

Mata air keluar mengalir

Terpegang erat hati duka



Terkirim ribuan cahaya putih

Ke dalam batu putih itu

Memancar cahaya didalam

Sangat teguh paksaan

Tuhan…

Terimalah dia dipangkuanMu…




Diujung kehidupan



Desiran pasir dipantai biru

Ujung tanduk menggigil ketakutan

Raja alam tersenyum melihat dia

Mengamati burung gagak bersanding



Kain putih terhampar melekat pada bangkai

Lautan air mata menenggelamkan semuanya

Perasaan tabah, sabar tertanam

Kau ku ikhlaskan dalam perjalan




Duka Cinta



Dalam benakku mengatakan cinta

Tetapi mulutku mengatakan benci

Setelahku amati memang cinta

Akankah kulakukan sandiwara cinta



Terpukul diriku mendengar kata cinta

Selain kata cinta mungkin itu adalah kata benci

Kasih maafkan cintaku yang begitu duka untukmu

Dan semua ini adalah keangkuhan cinta

Serta inilah kemurkaan benci





KECEWA



tetesan air mataku mengalir

detak jantungku berdebar

denyut nadiku hampir berhenti

sepasang mata ini gelap



saat aku bersua denganmu

saat aku berhadapan denganmu

sungguh berat hatiku

untuk terus didunia ini



setelah engkau tusukkan kata-katamu

terasa runtuh jiwa ini

terasa meledak dadaku

dan melihat ragaku hancur

aku kecewa denganmu


Rintihan Malam

Hening didalam hati ini
Sunyi menyerap kalbu yang suci
Tetesan air hujan menyayat luka hati terdalam
Terdiam oleh waktu mengikis ribuan paku dalam raga
Yang tak pernah hilang pergi dari tubuh ini

Hanya perasaan yang terus menangis
Merintih dalam luka-luka hidup ini
Hanya malam yang melihat
Mengadu dalam kegunjingan hati
Dengan semua benturan-benturan batu
Untuk melihat rintihan malam

Burung Malam

Saat aku termenung
Melihat engkau menepi
Memakai jubah itu
Terenyuh hatiku

Langit pun cerah menerangimu
Cahaya malam memancar padamu
Engkau bagaikan bidadari malam
Menemaniku di setiap kegelisahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar