Kesal
Dekapan-dekapan yang terus membahana
Merintih kesal melalui awal duka putih itu
Tersenyum pahit dalam sebelah hati kanan
Menyesat tuk diam membisu kata-kata manja
Hening dan sunyi mengelabui mimpi setiap malam menjelang
Teriak…teriak….teriaklah….
Demi perpanjangan langkah abadi
Sungguh langkahmu yang terseok didekat jurang
Meleleh tumpukan cita dalam asa menganga
Dinginkan asa dalam dentingan cita
Hancurkan rasa duka terbuka
Mendalam menuju keabadian rasa
Kilaf
Malam yang hening meradang bulan
Terkesima dalam senyuman duka
Terinjak-injak oleh ribuan pasukan dalam hati
Terdiam diujung pangkal kepala
Hening menghenyap menggedor-gedor otak manusia
Menyangga tangan dengan parang
Menggeletak mata dan saudara-saudaranya
Dengan senyuman memandang cairan merah mengalir
Tertunduk lesu didepan mata merunduk dan tersujud diam
Dekapan-dekapan yang terus membahana
Merintih kesal melalui awal duka putih itu
Tersenyum pahit dalam sebelah hati kanan
Menyesat tuk diam membisu kata-kata manja
Hening dan sunyi mengelabui mimpi setiap malam menjelang
Teriak…teriak….teriaklah….
Demi perpanjangan langkah abadi
Sungguh langkahmu yang terseok didekat jurang
Meleleh tumpukan cita dalam asa menganga
Dinginkan asa dalam dentingan cita
Hancurkan rasa duka terbuka
Mendalam menuju keabadian rasa
Kilaf
Malam yang hening meradang bulan
Terkesima dalam senyuman duka
Terinjak-injak oleh ribuan pasukan dalam hati
Terdiam diujung pangkal kepala
Hening menghenyap menggedor-gedor otak manusia
Menyangga tangan dengan parang
Menggeletak mata dan saudara-saudaranya
Dengan senyuman memandang cairan merah mengalir
Tertunduk lesu didepan mata merunduk dan tersujud diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar